Pembelajaran berbasis budaya merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar dan perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Pendidikan karakter berbasis budaya dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan sosial di era globalisasi. Pendidikan karakter berbasis budaya bukan sekadar sebuah tren, melainkan kebutuhan mendesak yang harus segera diterapkan. Karena itu perlu ada suatu kebijakan yang berbasis budaya dalam rangka menjaga keaslian budaya lokal dari tantangan luar atau menjaga kesimbangan budaya lokal dan budaya luar
Dalam rangka mewujudkan Pendidikan berbasis budaya, SMKN 1 Godean menggelar pertunjukan kethoprak pada hari Jumat, 22 November 2024 di Lapangan sekolah pada pukul 17.30 WIB dengan judul “Randu Alas”. Disutradarai ketua Komite sekolah, Bapak Iwan Heru Nuryanto, SP, penulis naskah Lilik Agung Suprihanto, S. Sn, Penata iringan Arko Yuda Pramudetitya, S. Pd., penata tari Rakemas Sekar Kinanti, dan didukung oleh siswa-siswi SMKN 1 Godean.
Kethoprak “Randu Alas” bercerita tentang sumber mata air yang digunakan untuk kehidupan warga. Di tempat tersebut ditumbuhi pohon randu yang sangat besar Bernama Randu Alas. Pohon randu ini akan dirusak dan dirobohkan sekaligus Binatang yang ada disekitarnya harus dimusnahkan. Akibat Tindakan tersebut terjadi bencana.
Pentas kethoprak ini disiarkan secara langsung melelui canel youtube di laman https://youtube.com/live/APLafmyn8QM?feature=share. Pertunjukan budaya kethoprak ini memberikan amanat bahwa kita harus menjaga dan melestarikan alam. Karena perusakan alam sejatinya akan kembali padadiri kita. Anak cucu lah yang akan menanggung kerusakan akibat ulah kita. Cerita Kethoprak ini sinkron dengan capaian sekolah SMKN 1 Godean sebagai sekolah Adiwiyata yang konsisten untuk peduli pada lingkungan. (DA)