WhatsApp Chat

QUOTES VISUAL ISLAMI: “BERKARYA ITU IBADAH”

Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tuntutan, umat muslim dituntut untuk dapat menjaga keseimbangan antara aktivitas duniawi dan spiritual. Salah satu cara untuk menyatukan keduanya adalah dengan menanamkan kesadaran bahwa setiap karya yang dilakukan dengan niat baik merupakan bagian dari ibadah. Ungkapan “Berkarya Itu Ibadah” bukan hanya sebuah quotes, tetapi juga prinsip hidup yang memperkuat motivasi sekaligus mengarahkan perilaku ke arah kebaikan.

Dalam Islam, ibadah tidak hanya terbatas pada sholat, puasa, atau zakat. Segala aktivitas yang dilakukan dengan niat yang benar—baik bekerja, belajar, mengajar, maupun berkarya—dapat bernilai ibadah. Artinya, setiap usaha menghasilkan karya yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain adalah bentuk pengabdian kepada Allah.

Baca juga : TIPS BISNIS ONLINE UNTUK SISWA

Anjuran paham bekerja adalah ibadah terdapat dalam Quran surat berikut : QS. At-Taubah 105 : Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin...” QS. Al-Mulk 2 “Dialah yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapa di antara kalian yang paling baik amalnya.” QS. Al-Baqarah 195 : “…Dan berbuat baiklah; sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” QS. Al-Jumu’ah 10 : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi dan carilah karunia Allah… QS. An-Najm 39 : Dan bahwa manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” QS. Al-Insyirah 7–8 : “Maka apabila engkau telah selesai (dari satu urusan), tetaplah bekerja keras (dalam urusan lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”

Dari petikan Quran tersebut, Quotes “Berkarya Itu Ibadah” mengingatkan bahwa berkaryalah sebaik yang dapat dilakukan. Berkarya adalah ujud ekspresi syukur atas nikmat ilmu dan kemampuan yang diberikan Allah. Karya yang bermanfaat menjadi jariyah yang mengalirkan pahala meski penciptanya telah tiada. Karya yang dilakukan secara sungguh-sungguh menunjukkan etos kerja dan kualitas unggul penciptanya. Pada akhirnya setiap diri akan dimintai pertanggugjawaban atas apa perbuatannya. Kebaikan yang diciptakan akan kembali pada diri. Sebaliknya pula. (DA)

Share: